Share Pengalaman Nonton Film Oppenheimer, Karya Christopher Nolan 2023

Ini film tentang apa?

Ini tuh film sejarah, tentang bagaimana ditemukannya teknologi bom atom. Dimana Bom atom inilah, yang dijatuhkan di Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki Jepang, pada masa akhir perang dunia II, Tahun 1945. Bom atom ini tercipta, hasil kolaborasi dari banyak ilmuan Amerika Serikat. Mereka di kumpulkan di satu proyek, bernama Proyek Manhattan, di sebuah laboratorium bernama Los Alamos.

Para Ilmuan Pada Proyek Manhattan - Los Alamos, New Mexico 1942
Para Ilmuan Pada Proyek Manhattan – Los Alamos, New Mexico 1942

Nah si pemimpin proyek inilah yang bernama Julius Robert Oppenheimer, seorang fisikawan Amerika Serikat, yang namanya diambil menjadi judul film ini.

J. Robert Oppenheimer Yang Asli
J. Robert Oppenheimer Yang Asli

Secara garis besar, film ini bercerita tentang kehidupan Oppenheimer, dari masa ia kuliah, kehidupan dalam keluarga, sampai jatuh bangunnya dia, saat memimpin proyek penciptaan bom atom ini. Dari yang awalnya sangat happy karena berhasil mewujudkan teori menjadi wujud nyata, sampai akhirnya sedih dan penuh kebimbangan, karena ia telah menciptakan alat pembunuh umat manusia secara masal, yang juga berpotensi menghancurkan seluruh isi bumi.

J. Robert Oppenheimer diperankan oleh Cillian Murphy
J. Robert Oppenheimer diperankan oleh Cillian Murphy

Apa yang saya tau tentang Oppenheimer?

Saya dari dulu memang selalu tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan penemuan, apapun itu. Termasuk tentang penemuan bom atom ini. Awal saya mulai baca-baca tentang sejarah Bom Atom (dengan serius), waktu saya nonton film serial The Pacific. Yang bercerita tentang perang pasifik yang ditutup dengan pengeboman Kota Hiroshima dan Kota Nagasaki Jepang.

Waktu itu saya belum begitu mengagumi sosok oppenheimer, karena saya lebih konsen ke bagaimana cara kerja bom atom.

Uji Bom Atom Pertama – Proyek Manhattan – Los Alamos, New Mexico 1942

Nah sejak beberapa minggu lalu, sosmed saya isinya seliweran iklan-iklannya film Oppenheimer, yang ternyata di sutradarai oleh Christopher Nolan.

Film, kalau sudah di disutradarai oleh Christopher Nolan, sudah pasti punya kualitas yang luar biasa. Dari segi cerita, gambar, suara, intinya experience saat nonton film-filmnya, udah pasti bikin puas banget.

Christopher Nolan – Sutradara Film Oppenheimer

Cuman itu yang saya tau tentang Oppenheimer (waktu sebelum nonton). Film tentang sejarah bom atom, disutradarai oleh Christopher Nolan, dan saya harus nonton. Cuman itu yang saya tau 😁

Harga tiket dan nontonnya dimana?

Saya nonton di Trans Studio Mall Bali XXI, kebetulan saya sengaja pilih untuk jadwal malem, dan kebetulan dapetnya jam 8:15 PM.

Sebenernya awalnya, saya pengennya nonton di Living Word Mall Denpasar lebih tepatnya di Cinema XXI Living World Denpasar, di tanggal 13 Agustus 2023, cuman salahnya saya, waktu itu karena hari minggu, jadi saya pikir sekalian ngajak keluarga jalan-jalan ke mall, sambil makan ramen di sana.

Tapi setelah saya hitung-hitung, kayaknya bakal malem banget deh pulangnya. Dan kalau di paksa nontonpun, saya pasti bakal nggak konsen, karena bakal kepikiran keluarga lagi nungguin diluar. ya udah Akhirnya saya putuskan nonton besoknya aja.

Besoknya Senin, tanggal 14 Agustus 2023, ternyata di Cinema XXI Living World Denpasar film Oppenheimer cuman tayang pagi sama siang aja, malem nggak ada. Soalnya siangnya saya kan kerja. Jadi pengen nyari yang tanyang malem.

Karena di Cinema XXI Living World Denpasar nggak ada jadwal malem, saya cari alternatif lain, ketemulah di Transmart Denpasar, atau lebih tepatnya Trans Studio Mall Bali XXI

Tiket udah saya beli lewat aplikasi M.Tix biar nanti begitu nyampek, tinggal scan aja, jadi nggak perlu capek-capek antri beli tiket.

Kalau nonton di bioskop, saya selalu usahakan cari tiket premiere, biar nyaman aja nontonnya. Kaki bisa selonjoran, selimutan, sambil makan dan minum, kayak nonton dirumah. Nah kebetulan tiket film oppenheimer premiere ini saya dapet harga Rp100.000.

Sebelum nonton

Perjalanan dari rumah saya ke Trans Studio Mall Bali XXI normalnya sih 30 menit. Tapi kali ini maceeeeeet banget! parah banget. Berangkat jam 5:30an, nyampek jam 7:30an. Sampai di lokasi, kebetulan parkiran agak sepi, jadi saya sengaja parkirin mobil saya, deket tangga masuk, biar nggak jalan jauh. Dan begitu sampai, saya langsung buru-buru naik ke atas untuk check in. Tapi ternyata masih sepi banget.

Ohya btw saya nonton sendirian. Pacar saya nggak ikut, kebetulan doi kerja sampai malem. Jadi saya nonton sendirian aja. Lagi pula doi nggak bakal betah nonton film ini. Bukan seleranya banget soalnya 😁

Nah ngomong-ngomong tentang selera, Film Oppenheimer ini, (atau lebih spesifiknya film-film karya Nolan), adalah film-film yang butuh penalaran tingkat tinggi 😂 saat menontonnya, agar mengerti alur ceritanya. Karena kalau tidak, kamu nggak akan betah nonton film-filmnya Nolan.

Nah saat lagi nyetir, saya udah mikir, ini pasti yang nonton cowok-cowok semua nih! karena nggak mungkin ada cewek yang ngebet banget dari rumah dateng untuk nonton film ini.

Dan pas sampai lokasi, ada sih cewek cewek, tapi dateng sama cowoknya. Bisa diasumsikan, si cewek-cewek ini tuh cuman nganterin cowoknya aja, belum tentu nonton karena emang suka filmnya.

Nah karena lokasinya deket daerah Kuta, jadi penontonnya banyakan bule (kebanyakan pasangan). Waktu itu orang lokalnya sekitar 20% nya lah.

Nah ada nih, satu cewek lokal, yang bener-bener dateng sendirian. Dari yang saya perhatiin, cuman ini aja satu satunya cewek lokal yang bener-bener dateng sendirian. Gaya-gayapun kayak mahasiswa nerd gitu, rambut panjang, kacamataan, celana panjang jeans, sepatu cats, pakek tas selempang.

Dalem hati “ada juga ya ternyata cewek yang selera filmnya bagus…..”

Akhirnya tepat jam 8:10 PM, pintu teater bioskop dibuka, kita masuk semua, ternyata kursinya hampir penuh juga.

Setelah nonton

Saat awal film diputar, udah berasa banget ciri khas Nolan. dari sound effect, sampai sinematografinya, dari awal udah memukau banget. gila banget dah pokoknya. Duduk di bioskop kayak duduk di roket yang lagi meluncur ke luar angkasa rasanya, suara bergemuruh dan bergetar! Bayangkan aja, ini kan film tentang bom atom. Jadi tentu banyak scene tentang ledakan kan? nah bayangin aja seperti apa suara ledakannya di bioskop 😂🤣

Tapi semakin ditonton, kok rasanya kurang gimana gitu ya… hampir seluruh scene, itu pindahnya cepet banget, dari scene satu ke scene berikutnya. Jadi berasa kayak nonton IG reels atau tiktok. Jadi tiap scenenya itu singkat, padat, dan pindahnya cepet kesana kemari. Dan ini konsisten dari awal sampai akhir film selama 3 jam.

Nah gitu rasanya abis nonton film Oppenheimer ini. Setidaknya itu menurut pengalaman saya pribadi sih. Mungkin karena ekspektasi saya terlalu tinggi kali ya, ngebandingin dengan film-film terbaik nolan yang lain, seperti Interstellar, Inception, Tenet, dan lain lain.

Dari segi sound effect, sinematografi, aktor, dll. semua keren banget. ciri khas nolan lah pokoknya. Tapi khusus untuk alur cerita ini yang agak gimana gitu ya… kayak kita sebagai penonton itu nggak merasakan dinamika naik turun gitu. Seperti perasaan sedih, happy, excited, terkejut, takut, itu nggak ada. Saat nonton, perasaan kita kayak flat aja gitu.

Kalau dianalogikan, nonton film Oppenheimer itu mirip kayak scroll-scroll video tiktok, ehhh nggak sadar udah 3 jam duduk di kloset. Terus Keluar dari kamar mandi, dengan perasaan yang biasa biasa aja gitu.

Ohya, satu lagi, di interviewnya, nolan pernah bilang, bahwa semua adegan ledakan di film ini, 100% asli, tanpa CGI atau animasi sama sekali. Nah mungkin itu juga yang bikin penggambaran ledakan di film ini agak kurang menurut saya. Harusnya ledakan itu yang jadi hal yang paling spektakuler di film ini.

Seperti halnya di film Interstellar yang menggambarkan seperti apa penampakan blackhole. Itu penggambaran yang sangat-sangat luar biasa, bahkan banyak ilmuan yang mengakui keakuratannya.

Nah Tapi penggambaran ledakan bom atom di Oppenheimer ini agak kurang menurut saya. Mungkin karena idialismenya nolan, yang tanpa pakai animasi sama sekali. Sehingga cuman itu hal yang maksimal yang bisa dia dapatkan dari teknik analog (tanpa animasi).

Kesimpulan

Nah itu sih sharing pengalaman saya nonton Oppenheimer. Kalau boleh saya kasih kesimpulan, film ini tuh dari sound effectnya, sinematografinya, acting dari para aktornya, itu sangat-sangat memukau. keren banget pokoknya.

Cuman menurut saya, bagian yang agak kurang menarik ada di alur ceritanya, yang terlalu padat dan terlalu loncat-loncat. Selain itu penggambaran ledakannya juga biasa-biasa aja, kurang spektakuler. Dan dari segi emosional, kita sebagai penonton tidak merasakan dinamikanya. dari awal sampai akhir perasaan saya flat aja gitu, sehingga itu yang bikin film ini jadi agak membosankan ditonton selama 3 jam. Sekali lagi itu menurut pendapat saya pribadi.

Salam

Putu Adi.


belajar kombucha

Follow saya di sosial media

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments